BLOG ME

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Minggu, 05 Maret 2017

📕 Kitab USHUL MANHAJ SALAF


Syaikh Isa bin Malullah


TASLIM KEPADA WAHYU*
Artinya kita menyerahkan diri kepada wahyu, namun kita tetap menggunakan akal pada tempatnya. Dimana akal digunakan untuk memahami wahyu, bukan untuk menentang wahyu. Dan kita tidak boleh tenggelam dengan akal kita memikirkan perkara perkara ghaib. Itu bukan tempat akal untuk berbicara padanya.

Senin, 20 Februari 2017

FAIDAH BERPEGANG KEPADA PEMAHAMAN SALAFUSH SHALIH


APA FAIDAH BERPEGANG KEPADA PEMAHAMAN SALAFUSH SHALIH?

FAIDAH I :
Bahwa pemahaman Salaf bisa mencegah dari perpecahan dan perselisihan. Kenapa? Karena di zaman sahabat dahulu perpecahan itu sangat sedikit dibandingkan dengan zaman setelahnya. Ketika pemahaman mereka kita jadikan sebagai rujukan, maka akan sedikitlah perselisihan.

Oleh karena itu Umar bin Khattab pernah berkata kepada Ibnu Abbas "Bagaimana ya Umat Islam bisa berpecah belah?; sementara Nabi nya satu, kiblatnya juga satu".
Maka Ibnu Abbas berkata " Yaa Amirul mukmunin, sesungguhnya Al Qur'an diturunkan kepada kita dan kita pun memahaminya dan mengetahui pada siapa ayat tersebut turun.
Dan nanti akan ada setelah kita suatu kaum yang membaca Al Qur'an tapi mereka tidak tahu ayat Al Qur'an tersebut turun untuk siapa dan dalam keadaan apa.

Lalu kemudian mereka mempunyai pendapat sendiri; dan ketika mereka mempunyai pendapat sendiri, mereka pasti akan berselisih. Apabila mereka berselisih, mereka akan saling berperang".

Subhanallah...
Perkataan Ibnu Abbas ini menjelaskan kepada kita bahwa ketika beliau ditanya kenapa umat Islam bisa berpecah belah, padahal Al Qur'an dan Hadist nya satu?.

Kata Ibnu Abbas kalau kita (para Sahabat) diturunkan Al Qur'an kepada kita, kita tahu dan faham betul bagaimana memahami ayat dan hadist tersebut.
Bagaimana keadaannya, bagaimana Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam mempraktekkannya.

Nanti akan ada (kata Ibnu Abbas) suatu kaum yang mereka membaca Al Qur'an dan memahami dengan pendapatnya sendiri. Mereka tidak memahami tentang maksud dari pada ayat tersebut. Karena para Sahabat berbeda.
Al Qur'an turun dengan bahasa mereka. Maka ternyata apabila orang tersebut berpendapat sendiri atau mempunyai pendapat dalam memahami ayat, akibatnya pasti berselisih.

Ini menunjukkan, ketika kita tidak merujuk pendapat para Sahabat pasti berselisih.

FAIDAH II :
Melihat kepada amalan Salaf, praktek mereka dan pemahaman mereka terhadap suatu dalil; itu akan menyebabkan benarnya pendalilan dan pemahaman kita terhadap dalil.
Maka praktek Salaf pada suatu dalil itu bisa menyelamatkan kita dari pemahaman pemahaman dan kemungkinan kemungkinan yang dipahami oleh orang orang belakangan. Kenapa? Karena para Salafush Shalih tentunya mereka lebih faham.

Maka Ibnu Hajjar Asqolani berkata "para ahli hadist, mereka akan melihat suatu hadist shahih atau tidak. Ketika mereka telah melihat hadist nya shahih, mereka melihat bagaimana pengamalan para Sahabat terhadap hadist tersebut.
Kalau para Sahabat mengamalkan, mereka amalkan.
Kalau para Sahabat tidak mengamalkan, mereka tinggalkan.
Karena mereka yakin para Sahabatlebih tahu daripada mereka dan tidaklah mereka meninggalkan suatu dalil kecuali karena adanya dalil lain yang mereka ketahui lebih kuat.

Allahu A'lam. 🌸

Kamis, 16 Februari 2017